Radio ini merupakan salah satu varians dari tipe yang sekilas mirip penampakannya satu sama lain, yakni radio Cawang TN-4200Y, dan National R-4210Y yang merupakan produk pendahulunya.
Kini produk-produk tersebut sudah discontinue. Barang simpanan yang NOS (New Old Stock) menjadi berharga tinggi di Internet. Termasuk juga barang seken nya yang masih baik cukup diminati sebagai collector items.
Sudah lama saya ingin mengoprek radio ini, namun beberapa radio varians ini yg saya miliki masih otentik. Saya merasa sayang untuk di acak-acak. Sampai akhirnya saya mendapatkan satu lagi dari loakkan dalam kondisi yang tidak siap pakai; antena tak ada, tutup baterai hilang, dan salah satu pegas baterai sudah patah. Karena kondisi yang mengenaskan itu saya bisa mendapatkannya dengan harga yang murah, dan terutama saya bisa tega untuk menjadikannya kelinci percobaan. Radio saya beli tanpa mengetahui kondisi mesinnya masih bekerja atau tidak. Namun untung, begitu saya coba di rumah dengan mengaitkan kabel dari adaptor ke kontak plus-minus nya radio ini dapat langsung bekerja. Sensitifitas gelombang pendeknya pun sangat baik. Saya bisa menerima beberapa stasiun luar negri dalam keadaan radio belum ber-antena pada siang hari (saat dimana propagasi sinyal SW lemah).
Radio yang akan menjadi obyek percobaan memiliki kelebihan dari beberapa koleksi R-4250y saya lainnya karena pada PCB radio ini tercetak label komponen pd sisi silk-nya.
Langkah awal radio di bongkar & dibersihkan |
Body radio dicuci dengan air sabun |
Panel depan dilubangi untuk menempatkan VU meter |
Sebagai target pertama, saya me-restorasi radio ini sehingga siap pakai, memberikan antena (yang tadinya udah entah kemana), memasang konektor DC sebagai pengganti batere. Dan kemudian saya ingin menambahkan fitur S-Meter seperti yang telah dilakukan oleh pak Kabul di alamat blog ini: http://am80mkabul.wordpress.com/ngomong-punyak-ngomong/cunink-cunink/masang-s-meter-pada-radio-kempitan
BAGAN PENEMPATAN S-METER
Strength meter -yang merupakan indikator kekuatan penerimaan sinyal- bisa menggunakan VU meter biasa yang banyak dijual di toko-toko elektronika. Referensi yang saya gunakan (blog pak Kabul) menyarankan penggunaan jenis VU meter "nyender kanan" yang artinya jenis VU meter dalam kondisi tanpa dilalui arus posisi jarum berada di sisi kanan, dan bila arus masuk jarum akan bergerak ke kiri. VU meter ini cukup sulit di dapatkan. Oleh sebab itu saya menggunakan VU meter biasa saja yang jarumnya "nyender kiri". S-meter diletakkan pada jalur antara kutub positif dengan pin tengah trafo IFT putih radio. Penempatannya memotong jalur positif dengan pin nomor 2 tersebut. Perhatikan bagan-bagan berikut ini untuk lebih jelasnya.
(gbr1) Jalur kutub Positif ke pin tengah IFT dipotong |
(gbr2) VU meter diletakkan pada potongan tersebut |
Jangan menempatkan potensio tersebut secara seri, karena akan menyebabkan arus masuk ke IFT menjadi berkurang yang pada akhirnya mengakibatkan radio jadi tidak sensitif.
Sehingga bagan akhir akan menjadi seperti gambar berikut ini:
Trimpot 5K dipasang paralel dengan VU meter |
Letak trafo IFT putih pada PCB R-4250Y |
Sekilas tentang trafo IFT |
PERCOBAAN AWAL YANG GAGAL
Setelah mendapatkan pin nomor 2 (pin tengah) IFT putih, saya langsung menyolder nya dengan kabel ke kaki negatif VU meter, dan menghubungpan kaki positif VU meter ke kutub positif batere. Namun ketika radio dihidupkan jarum sama sekali tidak bergerak, kecuali bila volume di maksimalkan.
Setelah ditelusuri ternyata saya tidak memperhatikan bahwa pin tengah IFT putih tersebut masih terhubung dengan kutub positif karena jalur tembaga nya tertutup oleh lapisan pelindung PCB berwarna hijau.
Lihat foto berikut ini:
Letak pin-pin IFT putih pada PCB |
Setelah lapisan tembaga yang menempel ke pin tengah tersebut saya potong, akhir nya S-meter bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan.Pemotongan lapisan tembaga tersebut dilakukan secara hati-hati, agar tidak turut memotong hubungan tembaga antara pasak kiri-kanan IFT tersebut.
KALIBRASI
Setelah S-meter berfungsi, langkah berikut nya adalah meng-adjust trimpot agar pada saat radio dihidupkan dan posisi tuning berada pada gelombang kosong, jarum akan menunjukkan posisi 100% (skala bawah) atau posisi nol (skala atas).
(gambar VU dari Wikipedia) |
Dengan VU meter standar (VU nyender kiri) seperti gambar di atas, ketika radio dalam posisi tuning pada gelombang kosong jarum akan menunjukkan kekuatan arus yang maksimal dari positif ke kaki tengah IFT putih. Dan ketika posisi tuning pada salah satu stasiun radio, maka arus tersebut menjadi berkurang sesuai dengan kekuatan sinyal yang diterima. Semakin kuat sinyal yang diterima, semakin kecil arus yang melalui VU meter. Sehingga indikator posisi tuning paling ideal adalah ketika jarum VU meter semakin menunjuk ke arah kiri.
Oleh sebab itu kekuatan sinyal dapat di ketahui dengan mengikuti skala pada sisi atas yaitu yang menunjukkan angka-angka 0, 3, 6, 10 dan 20 pada gambar di atas.
HASIL AKHIR
Berikut ini foto dan video hasil percobaan saya.
VU meter diletakan pada panel depan |
Penempatan VU meter beserta trimpot terpaksa mengorbankan tempat baterai |
Selamat mencoba, semoga berhasil !
---oOo---
Kelanjutan proyek ini bisa dibaca pada: http://3lektronika.blogspot.com/2012/11/mengoprek-radio-national-r-4250y-bagian.html
mantabsss....terima kasih banyak om. jadi cerah nih....
BalasHapushehe.. sama2, makasih sdh mampir :)
Hapushallo mas..
BalasHapustak lihat itu mesinnya sama dgn mesin cawang TN-4200Y ya?
kalau boleh tanya, transistor final push pull itu serienya berapa ya :D
soalnya saya ada cawang tp waktu masih kecil finalnya tak cabut, jadi ga tau lagi serie nya
thx b4
Seri "radio kempitan" National, mulai dari Cawang TN-4200Y, National R-4210, R-4250, R-4270 skema nya hampir mirip.
HapusUtk final push pull menggunaan transistor penguat frekwensi rendah, bisa 2SB176, 2SB178 atau yg ekuivalen
bukan mas... salah jaman itu :D
HapusRadio National seri 42xx itu sudah pakai transistor silicon...
ditempatku oscillatornya pakai 2SC1359...
IFnya pakai 2SC829...
1st stage push-pull pakai 2SC1684
nah Final stage push-pullnya itu yg transistornya hilang :'(
btw, 2SB178 masih ada yg jual pow?
Terimakasih atas tambahannya mas. Tr 2SB178 memang sudah langka saat ini. Terakhir pernah saya dapatkan di kota saya beberapa tahun lalu, itu pun yg sudah terbuat dari bahan silikon / kemasan plastik.
Hapussetelah muter muter kesana kemari akhirnya saya temukan juga blog ini makasih banyak inpormasinya salam 5155
BalasHapusSalam kenal juga. Terimakasih sudah singgah. Sering2 kunjungi blog ini utk ikuti posting saya berikut2nya :)
HapusDimonitor lanut stand by
BalasHapustop mas rio...jangan discontinue blog nya ya?
BalasHapussalam
Siap gan.. kalo pas ada waktu & mood saya baru bisa posting :)
Hapuss meter apakah akan gerak2 juga saat nyetel radio AM nya mas...atau SW saja yg bisa gerak
BalasHapusYa, jarum S-Meter nya tetap bergerak mengindikasi ketepatan penalaan pada band MW juga.
Hapusmksh ya.mantap.pengen nyoba sy.maklum saya pemula di amateur radio
BalasHapusSalam kenal pak punya scematic radio ini pak
BalasHapus